twitter

Propinsi Nangroe Aceh Darussalam mempunyai potensi migas yang besar di daerah fore arc basin perairan timur laut pulau Siemeleu, demikian yang disampaikan oleh Direktur Pusat Teknologi dan Inventarisasi Sumberdaya Alam, BPPT Yusuf Surathman.

Menurutnya struktur geologi berupa daerah kapur yang memproduksi hidrokarbon, terdiri dari depocenter sebagai dapur tempat hidrokarbon, patahan naik sebagai media migrasi hidrokarbon dari daerah kapur, carbonat buildups sebagai reservoir hidrokarbon dan bright spot sebagai indikator adanya kehadiran gas.

Berdasar pada analisa yang dilakukan, carbonat buildups yang ditemukan sebanyak 14 lokasi dan bukan meruoakan satu kesatuan. Carbonat buildups tersebut terdiri dari berbagai ukuran dan umumnya terdapat pada kedalaman 500-800 meter dari dasar laut. Seperti yang terdapat di Myanmar, Andaman dan California, bright spot yang ada terbukti mengandung migas.

Penemuan potensi migas tersebut secara tidak langsung didapatkan ketika BPPT bersama dengan Bundesanstalt fur Geowissenschaften und Rohstofee (BGR) Jerman melakukan survei geologi dan geofisika kelautan pasca gempa tsunami pada Januari hingga Februari 2006 di kawasan tersebut.

Senin, Januari 19, 2009 | 0 comments |

0 comments: