twitter

Seiring dilakukannya Ekspedisi Kompas Ciliwung 2009, 16-22 Januari 2009, Kompas juga mengundang masyarakat turut berpartisipasi. Meski tidak turut terjun menyusuri sungai, warga Jabodetabek, khususnya mereka yang berusia 15-20 tahun, diundang untuk mengikuti lomba mengarang bertema ”Ciliwung Impianku”.

Lomba mengarang ini dibuka sejak Kamis (8/1) dan batas waktu pengiriman karangan kepada panitia Lomba Mengarang Kompas, Redaksi Lantai III, Jalan Palmerah Selatan 22-28, Jakarta 10270, jatuh pada 15 Februari 2009.

Sebanyak 10 karangan terbaik akan dipresentasikan di Bentara Budaya Jakarta. Panitia akan menetapkan juara I, II, III, dan harapan I-III pada 28 Februari 2009.

Setiap pemenang akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 5 juta, Rp 3 juta, Rp 2 juta, dan Rp 1 juta bagi masing-masing juara harapan.

Adapun dalam ekspedisi kali ini, tim Kompas akan menyusuri Sungai Ciliwung dari hulu di kawasan Puncak, Bogor, hingga ke muaranya di Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Saat menyusuri Ciliwung, tim ekspedisi akan menggali berbagai aspek sejarah sosial dan kemanusiaan serta memotret realitas sosial-budaya dan ekonomi di sepanjang Ciliwung, mulai dari daerah di sekitar mata airnya sampai ke muaranya. Termasuk berbagai realitas air mata yang mengalir akibat bencana yang diakibatkan luapan airnya.

Kegiatan ini dimulai di kawasan cagar alam Telaga Warna, Cisarua, Kabupaten Bogor. Di cagar alam ini terdapat Telaga Warna dan Telaga Cisaat yang diyakini sebagai dua dari sekian banyak mata air yang membentuk hulu Ciliwung.

Penyusuran Ciliwung menggunakan perahu karet akan dimulai dari Batu Layang, Cisarua, hingga Sunda Kelapa dan sebagian pantai Jakarta Utara.

Kegiatan jurnalistik ini berupaya memetakan bermacam masalah yang menyelimuti Ciliwung. Hasilnya, diharapkan akan ditemukan solusi atau sumbang saran yang tepat kepada pemerintah ataupun masyarakat untuk melestarikan sungai ini.
Kamis, Januari 22, 2009 | 0 comments |

0 comments: